Abadi yang Lebur

Biar bulan bicara sendiri. Dan ada yang mendengarnya
dalam dekam malam. Biarlah cahayanya tumpah pada
segala hala, kerana yang indah tiada, selain tumpah
cahaya Cinta Abadi. Meski payah difahami. Indah
cahaya-Nya memberi suluh jalan yang berliku.

Malam menyeberangkan cahaya. Meski pekat kelam, benar,
aksara alam tahu rahsia makna yang sewaktu bersapa.
Menggamit dan tak pernah pamit, tak mungkin dipandang
tapi dinikmati dalam bahagia. Meski tak ada suara,
padu tersemat dalam kalbu. Meski juga sunyi, yang harus
diriwayati dan dipunyai.

Comments

Popular posts from this blog

Bunyi Bulan

Kumpulan Puisi Sinar Sirna

Sajak Orang-orang Gendut