Lumrah

Yang lumrah itu tak pernah berhenti
tak ada pelabuhannya
umpamanya ketika tersesat
di hutan kesilapan

Jika kembali di puncak bukit peribadi
jangan humban resah ke gaung sesal
air mata juga tak akan
menenggelamkan gusar

Kembalilah ke rumah kata asal
mengungkai renungan sehimpun babak sebak
dalam jilbab yang menutup rahsia fikir
renangilah tenang kolam ilham
riak rasa menggamit insaf
dan menilai diri
kembali mentafsir tamsil
di celah-celah rimba kehidupan

Yang lumrah tak akan sudah
tak ada perhentian

Comments

Popular posts from this blog

Bunyi Bulan

Kumpulan Puisi Sinar Sirna

Sajak Orang-orang Gendut