Bungkam Istikharah

Tak ada yang abadi yang difahami saat memilih
dalam bungkam istikharah di halkum malam,
jadual hanya detik yang dicatatkan
dalam masa yang dipilih meski masih juga
tidak tegap menegak sikap
malah detik juga sering bersilang
berlalu dan ditunggu
antara insan dan ehsan
atau kasih dan kasihan
kembali di petaknya untuk
menyatakan pilihan.
Bungkam.
Kelam.
Diam...

Sebaiknya diam menjadi dian
yang berkembang dalam kata-kata
yang membisu makna atau menjadi sayap
yang saujana tanpa batas mewaras jelas
yang kelihatan tiada meski ada.

Berikanku bisu, katamu sambil haruku
membelah lautan dan membenamkannya

Comments

Popular posts from this blog

Bunyi Bulan

Kumpulan Puisi Sinar Sirna

Sajak Orang-orang Gendut