Tsunami, Bukan Hanya Nama

Dengan apakah harus menundanya
bila berakhir rawan pun lahir
muram mencatatkan derita daratan
kenangan berulit sulit
trauma berbunga berzaman.

Pertemuan ini hebat
perkenalan yang mengajar
tenat yang mencabar
gegar yang mencalar damai pantai
melupakan gelombang kecil
yang sering bermain di giginya
menjadi lorong ajaib
sebuah perjalanan
yang teruja.

Demikian kias alami dalam kelam lorong
cahaya mendorong makna kemulusan diri
tsunami hanya gelombang kecil
dari seluruh gelombang keagungan-Nya
titiknya dalam cermin pandang
peristiwa demi peristiwa
menguji alpa
tsunami bukan hanya nama
tapi gelombang ini melebar andatila diri
mengakar ukhuwah
tidak juga hanya sejarah
tapi lorong untuk kembali pasrah


Ikatan Penulis Sabah
6 Januari 2005

Comments

Popular posts from this blog

Bunyi Bulan

Kumpulan Puisi Sinar Sirna

Sajak Orang-orang Gendut