Kartun

Entah di mana lagi
disorok gelagat buruk ini
katamu, pada malam yang suram
dengan apa kututup wajah hodohku
katamu lagi, sambil menyelesaikan
senarai angka yang tak terselesai
mencongak nilai
bahasa puas

Tak mungkin ada ketawa untukku
katamu, ini bukan watak kartun
semua orang bisa ketawa tapi
aku hampir terbunuh, katamu sekali
belari sekencangnya
hingga di muara laut
menukar baju
yang lusuh

Hingga semakin hampa
kau sebenarnya semakin papa kedana
mengusap-usap dada
mengucap astagfirullah mengenang dosa-dosa
memandang lakonan demi lakonan
yang diilhamkan berahi memanjang
karakatur kartun yang seenaknya
menghias cermin fakir fikirmu.

Comments

Popular posts from this blog

Bunyi Bulan

Kumpulan Puisi Sinar Sirna

Sajak Orang-orang Gendut